BOLTIM (Kemenag) - Peserta didik MTs Negeri 1 Bolaang Mongondow Timur yang tergabung dalam seluruh organisasi kesiswaan madrasah (OSIS, BTM, Satgas-PA, dan PMR) mengikuti kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur pada Selasa (27/2).
Dalam kunjungannya ke MTsN 1 Boltim, beberapa hal pokok menjadi bahasan dalam kegiatan sosialisasi DP3A tersebut antara lain pencegahan kekerasan dan bullying, serta berbagai hal teknis terkait persiapan Deklarasi MTsN 1 Boltim sebagai salah satu Sekolah Ramah Anak (SRA).
Kepala MTsN 1 Bolaang Mongondow Timur, Santhy Isa, S.Pd., M.Pd ketika ditemui oleh tim humas madrasah pasca kegiatan sosialisasi menyatakan bahwa dirinya menyambut baik kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh DP3A tersebut mengingat status sekolah ramah anak merupakan sebuah amanah besar yang membutuhkan sinergi dan kerjasama dalam upaya mewujudkannya.
"Alhamdulillah, kami tentunya menyambut baik kunjungan tim DP3A Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang melakukan kegiatan sosialisasi di madrasah pada hari ini. Jaminan ramah anak adalah sebuah tanggung jawab besar, dengan sinergi dan kerjama sama lintas instansi yang terbangun dengan baik InsyaAllah dapat kita wujudkan bersama." Jelas Santhy.
Terkait upaya pencegahan kekerasan di lingkungan madrasah itu sendiri, kepada tim humas madrasah Santhy mengatakan bahwa saat ini di MTsN 1 Boltim sebenarnya telah dilakukan beberapa langkah strategis diantaranya pembentukan Satgas Perlindungan Anak (Satgas-PA).
"Kami serius untuk melawan segala bentuk tindakan kekerasan dan bullying di lingkungan madrasah, salah satunya lewat Satgas-PA yang telah resmi dibentuk tahun lalu. Telah disediakan pula media pelaporan dengan sistem online, sehingga setiap hal yang memiliki indikasi kekerasan dan bullying bisa ditanggapi dengan lebih responsif." Jelasnya.
"InsyaAllah kami selalu berupaya madrasah menjadi tempat belajar yang aman dan nyaman bagi seluruh peserta didik, bebas dari segala bentuk tindakan kekerasan dan bullying." Tutupnya.