BOLTIM (Kemenag) - Peneliti muda Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Bolaang Mongondow Timur kembali mencatatkan prestasi dalam ajang kompetisi riset ilmiah. Tak tanggung-tanggung, kali ini empat proposal penelitian yang diajukan dalam ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) tahun 2024 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dinyatakan lolos ke tahap penelitian setelah melalui penilaian dan reviu yang ketat oleh dewan juri dalam pengumuman yang dirilis Rabu (17/4).

Dari informasi yang berhasil dihimpun oleh tim humas madrasah melalui pengumuman via website Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemdikbudristek, keempat proposal berasal dari seluruh bidang yang diperlombakan. Satu judul dari Bidang Ilmu Pengetahuan Alam & Lingkungan digagas oleh peneliti muda Nuranita Buchori dengan pembimbing Rahmat Daulima, S.Pd.

Dua judul dari Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan & Budaya masing-masing diajukan oleh peneliti muda Agnia Simbala dan Gio Mokoagow dengan pembimbing Rico Mooduto, S.Pd. Adapun satu judul dari Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik & Rekayasa, digarap oleh peneliti muda Sehan Mustafa dibawah bimbingan Ariansyah, S.Si.

Terkait hal tersebut, Kepala MTs Negeri 1 Bolaang Mongondow Timur, Santhy Isa, S.Pd., M.Pd., kepada tim humas madrasah mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian tersebut mengingat OPSI merupakan kompetisi riset ilmiah dengan pola penilaian dan reviu yang ketat.

"Alhamdulillah, sebuah hasil yang patut disyukuri, mengingat ajang OPSI menyajikan penilaian dan reviu yang ketat yang disampaikan secara rinci pada tiap-tiap judul di masing-masing akun peserta. Lebih bersyukur sebab tahun lalu juga ada dua judul yang lolos, Alhamdulillah tahun ini meningkat menjadi empat." Ungkap Santhy kepada tim humas.

"Lebih dari itu tentu saja hal ini merupakan catatan yang positif bagi MTs Negeri 1 Bolaang Mongondow timur sebagai salah satu madrasah penyelenggara riset yang ditunjuk oleh Direktorat KSKK Kemenag RI sejak tahun 2020. Sejak itu, aktivitas riset aktif dilakukan di madrasah dengan berbagai forum ilmiah penunjang seperti NGOBRAS RISET hingga penulisan laporan penelitian. Pengalaman berkompetisi dan prestasi di ajang seperti OPSI tentunya juga menjadi nilai plus." Lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Santhy juga menitip pesan dan harapannya kepada para peneliti muda dan pembimbing agar menyiapkan segala hal dalam tahap penelitian dan penyusunan laporan hasil dengan sebaik-baiknya.

"Ada bekal pengalaman keikutsertaan di tahun sebelumnya, tahap selanjutnya tentunya jauh lebih kompetitif. Jadi kepada peneliti dan pembimbing harus menyiapkan segala sesuatunya dengan lebih baik lagi. InsyaAllah lolos ke babak final." Pungkasnya.

Terinformasi, sesuai jadwal yang tertera pada juknis OPSI tahun 2024, tahap penelitian terjadwal dalam rentang Bulan April sampai September. Adapun setelahnya, babak final berupa pameran dan presentasi hasil penelitian akan digelar pada Bulan Oktober bagi peserta yang dinyatakan lolos sebagai finalis. (nca)